Rabithah Alawiyah

Rabithah Alawiyah Ajak Umat Petik Hikmah dari Keluarga Nabi Ibrahim

JAKARTA — Rabithah Alawiyah menyampaikan tahniah kepada umat Muslimyang tengah merayakan Idul Adha 1443 Hijriah. Rabithah Alawiyah mengajak setiap keluarga Muslim untuk meneladani keluarga nabi Ibrahim yang taat dan teguh dalam menjalankan perintah Allah serta mengambil hikmah dari peristiwa qurban.

Juru bicara Rabithah Alawiyah Habib Ahmad Mujtaba Shahab mengatakan perjalanan hidup nabi Ibrahim dan keluarganya adalah teladan bagi setiap keluarga beriman. Umat Muslim dapat mencontoh tentang ketegaran dan keteguhan hati nabi Ibrahim, Sayidati Hajar dan nabi Ismail dalam menghadapi setiap ujian yang diberikan Allah SWT. 

Nabi Ibrahim diperintahkan Allah SWT membawa istrinya Sayidati Hajar dan putra kesayangannya yakni Ismail yang kala itu masih kecil dari Syam (Palestina saat ini) ke sebuah lembah yakni Makkah al Mukarramah. Allah kemudian menguji nabi Ibrahim dengan memerintahkannya meninggalkan istri dan anaknya itu Makkah. 

Menurut Habib Mujtaba, ketika hendak ditinggalkan, Sayyidati Hajar memegangi jubah suaminya itu dan menanyakan apakah langkah nabi Ibrahim meninggalkan istri dan anaknya adalah karena perintah Allah SWT. Nabi Ibrahim pun membenarkannya bahwa langkahnya meninggalkan keluarga tercintanya adalah karena perintah Allah. Tanpa ada penentangan kepada suaminya, Sayidati Hajar pun menerima dan mentaatinya dengan hati yang tegar. Nabi Ibrahim tak lepas berdoa memohon kepada Allah agar senantiasa menjaga istri dan anaknya. Allah SWT pun mengabulkan doa nabi Ibrahim. 

“Inilah tiga sosok teladan ayah ibu dan anak. Setiap diantara kita pasti ada yang menjadi salah satu dari tiga sosok itu. Bagaimana kita berhadapan dengan hawa nafsu ketika kita mau menegakan perintah Allah SWT,” kata Habib Mujtaba, Ahad (10/7/2022).

Ujian kepada keluarga Nabi Ibrahim kembali datang. Nabi Ibrahim menerima wahyu dari Allah SWT berisi perintah agar menyembelih putra yang paling dicintainya yakni nabi Ismail. Setan pun menggoda keluarga nabi Ibrahim ketika hendak menjalankan perintah Allah SWT. Habib Mujtaba menjelaskan bahwa setan mendatangi sayidati Hajar untuk menghasut sehingga menolak upaya nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah. Tetapi sayidati Hajar tegar mengetahui bahwa apa yang dilakukan oleh nabi Ibrahim adalah untuk mentaati perintah Allah SWT. 

Sayidati Hajar pun justru melempari setan yang menggodanya dengan batu. Hal ini yang kemudian menjadi ketentuan syairat lontar jumroh bagi umat Muslim yang melaksanakan ibadah haji. Setan pun menggoda nabi Ismail dan nabi Ibrahim agar luntur keimanannya dan tidak melaksanakan perintah Allah, namun upaya setan itu kembali gagal. Nabi Ibrahim dan nabi Ismail justru melempari setan dengan batu. Hingga kemudian nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah SWT. Namun ketika nabi Ibrahim hendak menyembelih putranya itu, Allah SWT mengutus malaikat Jibril untuk menggantikan nabi Ismail dengan seekor domba yang besar. 

Peristiwa ini yang kemudian menjadi syariat ibadah berqurban.  “Pelajaran di sini adalah setiap orang yang yakin dengan tanggungan Allah, maka Allah tak akan menelantarkannya. Kadang Allah menguji kita dengan ujian yang sangat besar, namun Allah melihat hati kita apakah tegar, tegap menjalankan syariatnya. Bila kita sanggup beribadah, lolos dari godaan setan, maka Allah berikan pada kita kebaikan, nikmat, dan anugerah yang besar,” katanya.